Jumat, 23 Januari 2015

Puisi “Jangan Takut Ibu” oleh W.S. Rendra

Puisi “Jangan Takut Ibu” oleh W.S. Rendra


W.S. Rendra (Willibrordus Surendra Broto Rendra)  lahir di Solo, Jawa Tengah, 7 November 1935. W.S Rendra adalah penyair ternama yang kerap dijuluki sebagai   Burung Merak“. Ia mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta pada tahun1967. Ketika kelompok teaternya kocar-kacir karena tekanan politik, kemudian ia mendirikan Bengkel Teater Rendra di Depok pada bulan Oktober 1985. Semenjak masa kuliah ia sudah aktif menulis di berbagai majalah sampai akhirnya ia meninggal di Depok, Jawa Barat 6 Agustus 2009 pada umur 73 tahun. Berikut adalah puisi tentang ibu buah karya W.S Rendra:

Jangan Takut Ibu
Matahari musti terbit.
Matahari musti terbenam.
Melewati hari-hari yang fana
Ada kanker payudara, ada encok,
dan ada uban.
Ada Gubernur sarapan bangkai buruh pabrik,
Bupati mengunyah aspal,
Anak-anak sekolah dijadikan bonsai.
Jangan takut, Ibu !
Kita harus bertahan.
Karena ketakutan
meningkatkan penindasan.
Manusia musti lahir.
Manusia musti mati.
Di antara kelahiran dan kematian
bom atom di jatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki,
serdadu-serdadu Jepaang memenggal kepala patriot-patriot Asia,
Ku Klux Klan membakargereja orang Negro,
Teroris Amerika meledakkan bom di Oklahoma
Memanggang orangtua, ibu-ibu dan bayi-bayi,
di Miami turis Eropa dirampok dan dibunuh,
serdadu inggris membantai para pemuda di Irlandia,
orang Irlandia meledakkan bom di London yang tidak aman
Jangan takut, Ibu !
Jangan mau digertak
Jangan mau di ancam
Karena ketakutan
meningkatkan penjajahan
Sungai waktu
menghanyutkan keluh-kesah mimpi yang merangas.
Keringat bumi yang menyangga peradaban insane
menjadi uranium dan mercury.
Tetapi jangan takut, Ibu
Bulan bagai alis mata terbit di ulu hati
Rasi Bima Sakti berzikir di dahi
Aku cium tanganmu, Ibu !
Rahim dam susumu adalahpersemaian harapan
Kekuatan ajaib insan
Dari Zaman ke Zaman



0 komentar:

Posting Komentar